Sabtu, 21 Mei 2011

BERKAT USAHA DAN DOA

semua orang pasti mempunyai harapan untuk bisa melanjutkan kehidupannya, tapi bagaimana jika harapan yg sudah di buat secara matang terbuang karena suatu hal yg membuat seseorang itu terhalang.
ya dia bernama syifa, anak yg sholeha,baik hati,pintar,dan di sayang oleh semua keluarganya. suatu hari ia mempunyai suatu harapan ingin menjadi dokter spesialis gigi kelak,jika dia sudah beranjak dewasa. umurnya saat ini adalah 17 tahun dan sebentar lg dia akan duduk di bangku kuliah. ia sering mengatakan kepada ayahnya bahwa setelah dia sudah lulus,ia ingin melanjutkan masa depannya ke bangku kuliah yaitu jurusan kedokteran. ayahnya pun setuju,dan dia sangat senang karena ayahnya itu menyetujui kenginannya itu.

pada hari senin, dimana syifa ingin melaksanakan UN (ujian negara) dia belajar dengan giat karena dia ingin mendapatkan hasil yang memuaskan,meskipun dia tahu bahwa tidak ada pengaruh untuk masuk ke bangku kuliah. karena jika ingin masuk ke bangku kuliah dia harus test lagi. tetapi syifa ingin membanggakan kedua orang tuanya tersebut.

ujian yang berlansgung selama 6 hari itu berjalan dengan lancar,dan bulan depan, pengumuman hasil ujian akan segera di umumkan.

hari demi hari,telah di lewati oleh syifa,tiba-tiba terdapat masalah yang menimpa keluarganya yaitu perusahaan ayahnya bangkrut dan harta kekayaan ayahnya itu habis tak tersisa,syifa berpikir,bagaimana dengan harapannya menjadi dokter gigi,kuliah di jurusan kedokteran karena ia tahu biayanya sangat mahal dan terbilang yang menjadi dokter itu adalah orang yang mampu,inilah kehidupan kadang kita diatas dan kadang di bawah.

ayahnya pun ikut bersedih karena anaknya yang sangat ingin kuliah di kedokteran tersebut kehilangan harapannya,ayahnya terus,terus,dan terus mencari akal agar anaknya tetap bisa kuliah di kedokteran. dan setelah beberapa jam beliau berpikir akhirnya ayahnya pun mempunyai solusi.

ia pun pergi ke sebuah warnet dan mencari kuliah yang ada beasiswanya,mengingat anaknya yang cukup mampu dalam kemampuan otaknya ia percaya bahwa anaknya bisa dan berhak untuk mendapatkan beasiswa tersebut. akhirnya setelah satu jam ia mencari ia menemukan beasiswa kuliah kedokteran di UI Jakarta. ayahnya pun turut senang dan setelah mengeprint ia membawanya ke hadapan syifa yang sedang bingung dengan harapan yang hampir tak tercapai itu.

setelah memberikan kertas itu kepada syifa,ia bisa tersenyum lagi karena masih ada kesempatan untuknya agar bisa kuliah di jurusan kedokteran. dari situ syifa menjadi giat belajar lagi dan sering berdoa kepada tuhan agar harapannya bisa tercapai

hari itu telah tiba,saat itulah yang paling menegangkan untuk syifa dan kedua orang tuanya,karena hari itu syifa akan melaksanakan ujian untuk mendapatkan beasiswa,banyak yang mengikuti sehingga syifa hanya bisa berusaha dan berdoa kepada tuhan. dan yang lolos hanya dua puluh orang dari seratus lima puluh orang,hal itu membuat syifa semakin grogi.

dan saat ingin mengerjakan soal ujiannya itu syifa menenangkan dirinya agar tetap tenang dan santai saat sedang mengerjakan soal yang jumlahnya adalah lima puluh soal. setelah dua jam waktu yang sudah di beri oleh panitia/dosen kampus syifa selesai dengan wajah yang senang campur tegang.

dua hari berlalu, hari itu adalah hari yang menegangkan bagi syifa dan kedua orang tuanya, karena pengumuman hasil ujian kemarin akan di umumkan pada hari ini. pada jam delapan pagi,syifa dan keluarganya datang ke tempat kuliah itu. saat membaca kertas yang di tempelkan di mading syifa mencari namanya,ternyata namanya tidak terantum di kertas itu. dan syifa pun sedih dan sangat kecewa akan hal ini.

saat syifa sudah sampai di rumahnya,tiba-tiba ada telepon berbunyi dan yang mengangkat adalah ibu kandung syifa,saat lima belas menit kurang lebih ibunya berbicara kepada orang yang saat itu menelepon ke rumah,wajah ibu terlihat sangat senang dan bahagia dan ibu pun langsung ke kamar syifa untuk memberitahukan berita yg sepertinya bahagia  karena wajah ibu juga bahagia.

ternyata kabar itu adalah,syifa lulus ujian beasiswa, pertama syifa bingung bagaimana hal itu bisa terjadi,dan ternyata pada mading tersebut salah mengetik nama,nama syifa sebenarnya adalah syifa putri anjani ilham tetapi di tulisan itu adalah syifa anjani putri. saat di beritahu tentang kabar bahagia ini syifa langsung bersujud dan bersyukur kepada tuhan karena di izinkan untuk kuliah jurusan kedokteran.

setelah tujuh tahun berlalu, akhirnya syifa telah menyelesaikan kuliahnya dan sudah di terima menjadi dokter gigi di suatu rumah sakit swasta,dan juga berkat kesuksesan syifa ia bisa merubah kehidupannya lagi seperti semula.

(cerita ini hanya karangan semata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar